Rabu, 31 Desember 2014

ANALISIS KASUS (Mark Zuckerman)



MELINTASI AIR TERJUN NIAGARA DENGAN TALI


FENOMENA

Setelah satu abad lebih, Nik Wallenda seorang stuntman asal Amerika berusia 33 tahun telah menjadi orang pertama yang menyebrangi air terjun Niagara diatas sebuah kabel baja.

aksinya disaksikan oleh satu miliar pemirsa TV, lebih dari 125.000 pelancong di ngarai sisi wilayah Kanada, dan lebih dari 4.000 pelancong di ngarai sisi wilayah Amerika.




Dia membutuhkan waktu 25 menit untuk melintasi jarak 548 meter dari wilayah Kanada ke wilayah AS pada Jumat malam waktu setempat.





Ditengah air terjun yang jatuh dari atas tebing setinggi 60 meter dengan kecepatan 65mph, ia diterpa percikan kabut air terjun dan memilih melihat ke bawah saat berjalan dari pada lurus ke depan. Untuk membantu keseimbangan, dia memegang tongkat dengan tali penahan pada leher. Panjang tongkat mencapai 12 meter. Ia juga mengenakan sabuk keselamatan yang terpasang ke kabel.




B. TEORI
Sensation seeking dideskripsikan sebagai keinginan untuk bervariasi/beragam, baru, kompleks/rumit, sensai yang intens dan pengalaman serta kesukarelaan dalam mengambil resiko secara fisik, sosial, legal, dan secara financial demi sebuah pengalaman.
Zuckerman Kemudian mengidentifikasikan kedalam empat komponen dari sensation seeking :

Thrill and adventure seeking Yakni : Keinginan untuk terikat dalam aktivitas fisik yang melibatkan kecepatan dan bahaya.
Experience seeking Yakni : Mencari pengalaman baru melalui perjalanan, lagu, seni. 
Disinhibition Yakni Kebutuhan untuk terbebas dari halangan aktivitas sosial (liar) 
Boredom susceptibility Yakni :Ketidaktoleran terhadap pengalaman yang berulang-ulang


C. PEMBAHASAN

Nik Wallenda adalah Orang ‘’Gila’’ yang memiliki Sensation Seeking Karena dia mempunyai keinginan tinggi untuk menemukan sebuah pengalaman baru walau harus mengambil resiko yang tinggi.  Tindakannnya dalam Melintasi Air Terjun Niagara yang Terkenal memiliki Debit air yang sangat Tinggi dengan Hanya menggunakan Tali adalah sebuah Bentuk Thrill and adventure seeking yang sangat memicu Adrenalin bukan hanya bagi dia pribadi namun juga bagi orang yang Mengamati. Wallenda ingin mencari dan memiliki pengalaman baru dalam berjalan diatas tali. Dia mengaku pertama kali berjalan di atas tali pada usia dua tahun dan ia menjanjikan pertunjukan yang tidak akan dilupakan orang. Baginya itu menjadi sebuah pengalaman baru yang Tak terlupakan ketika dia berjalan di balik kabut air terjun, menghilang dari penglihatan orang dan keluar lagi di ujung air terjun. Hal ini sangat real dan melekat dalam aspek Experience seeking.
Aksinya ini bila diamati adalah suatu perilaku yang ‘’Tak Lazim’’ dan Liar bagi Kebanyakan Orang sehingga digolongkan kedalam aspek Disinhibition, Selain itu dia mengakui bahwa aktivitas ini adalah aktivtas yang membuat dia merasa bahagia dan ‘’hidup’’. Dia juga merasa sangat tenang saat berjalan di atas tali.  ‘’Hanya saya dan tali kawat. Sangat menyenangkan!’’ Wallenda berkata.
Dia pun Berhasrat untuk melakukan aksinya ini lagi namun ditempat-tempat yang memacu adrenalin danmencari suasana yang lebih menantang dari tempat-tempat sebelumnya. Dapat disimpulkan bahwa Nik Wallenda tidak ingin dan tidak tertarik untuk melakukan pengalaman yang berulang, dia berhasrat untuk mencari sensasi baru. Hal ini adalah satu bentuk dari aspek  Boredom susceptibility.



Sumber :
http://www.bbc.co.uk/ 2012/02/120216_niagarafalls.shtml